Kadispendik Surabaya Beri Motivasi Sekolah Kreatif Baratajaya

Kadispendik Surabaya Beri Motivasi Sekolah Kreatif Baratajaya

SEKOLAHKREATIF.COM – Prinsip keberhasilan pendidikan itu ada di elemen sekolah, bukan di dinas pendidikan. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ir Yusuf Masruh MM dalam Rapat Kerja (Raker) Guru, Karyawan (Gukar), dan Shadow Teacher Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah (SDM) 16 Baratajaya Surabaya, Selasa (19/12/23).

Dalam sambutan motivasinya, Yusuf mengatakan, prinsip keberhasilan pendidikan itu karena keberhasilan kepala sekolah, guru, dan semua elemen yang ada di sekolah. “Karena yang mendampingi siswa setiap hari itu bapak ibu guru semua. Dinas pendidikan hanya memotivasi dan memberi arahan,” katanya.

Ia menambahkan, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Dinas Pendidikan harus bisa menjadi teladan, figur, atau contoh pada anak-anak dan lainnya. “Baik itu implementasi karakter, akademik maupun non akademik atau talenta,” ujarnya.

Empati Lingkungan.

Salah satu tugas kepala dinas pendidikan dari walikota, lanjut dia, yaitu tingkatkan empati ke guru dan kepala sekolah. “Baik itu empati lingkungan dan empati akademis,” katanya.

Yusuf mengatakan, ketika masuk Sekolah Kreatif Baratajaya dibuat termangu-mangu dan terkagum kagum. “Dari depan terlihat kecil namun ketika sudah masuk ternyata cukup luas dan tinggi. Keren!,” ungkapnya.

Maka, lanjut dia, ini yang harus dibangun empati lingkungan. “Karena sekolah mempunyai visi yang nyaman, menyenangkan, dan aman,” ucapnya.

Ia mengatakan, kalau empati lingkungan kita bagus jadinya enak. “Tetapi jika pola lingkungan kita tidak berubah maka kurang tertarik,” katanya.

Berkaitan dengan empati lingkungan, jangan sekali-sekali kita itu mesti bicara luasan dan anggaran. “Akan tetapi bagaimana Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) itu ada kreatifnya. Buat sekolah itu kreatif,” ujarnya.

Ia melanjutkan, SD Muhammadiyah 16 ini sudah dibranding kreatif berarti kreatif kuadrat. Berarti P5 itu lebih dulu SDM 16 Surabaya. “Karena aspek kreatifnya diujikan lebih awal,” ucapnya diiringi tepuk tangan gemuruh peserta raker.

Program kedepan Kemendikbudristek, lanjut dia, yaitu mencanangkan sekolah sehat. “Ini perlu dikembangkan. Siswa dan warga sekolah dibuat nyaman dan menyenangkan,” katanya.

Empati Akademis.  

Ia mengatakan, banyak orangtua bertanya kenapa kurikulum itu sering berubah. “Karena perubahan kurikulum itu mengikuti kebutuhan dan perkembangan anak atau siswa,” katanya.

Pola pembelajaran model yang dulu, lanjut dia, tidak bisa diterapkan dimasa sekarang. “Karena anak zaman sekarang rentan mental, ketangguhan, dan visi masa depan,” ucapnya.

Maka dari itu, guru dihimbau untuk menanamkan pendidikan karakter pada siswa karena itu sebagai pengendali.

Diakhir sambutan motivasinya, Yusuf berpesan agar semua warga sekolah khususnya anak-anak untuk menjauhi kekerasan fisik. “Karena fenomena perundungan atau bullying terkadang masih ada di lingkungan sekolah,” tutupnya. (RO)